Kamis, 19 Mei 2011

aku nady,,,heeemppph.....

Setelah selesai dari universitas, aku mendapat lowongan kerja di
perusahaan Jepang untuk setahun, lalu pindah ke klinik kesehatan di
Jakarta, di bagian adiministrasi nya. pada mulanya hanya partime saja,
karena orang yang sebelumnya sedang cuti melahirkan. dan di tempat ini
aku bertemu dengan pacarku yang sekarang Nady, kerjanya bagian maintain
komputer network di tempat kerja, tapi kalau dengan aku dia maunya di
panggil Nad saja, karena kedengaran spt kependekan dari Nathan, dan
kedengarannya lebih keren. ibu Lusi yang ambil cuti melahirkan,
ternyata memutuskan tidak akan bekerja lagi, tapi akan menjaga bayi,
mengurus rumah dan suaminya. kadang kadang masih ketemu jika mengedakan
rutin check up untuk bayinya.
Pada hari sabtu, memang agak sepi, dan
kantor kita hanya buka setengah hari. jam tutup sudah 15 minit yang
lalu, aku hanya membereskan kerjaan hari ini yang tinggal sedikit, dan
menyiapkan appointment untuk minggu depan. aku kira cuma tinggal aku
sendiri di kantor. ternyata dari balik pintu masuk terdengar sapaan
"Tamara masih di sini ??" ternyata Nady masih di sini juga dan cuma
tinggal aku dan dia saja yang masih di kantor setelah aku check di
masing masing ruang dokter lainnya. Pengen tahu si Nady seperti apa ??
tingginya 172cm, dengan berat badan 77Kg, dada nya lapang juga utk
ukuran badan dia, dan orang nya enak untuk di ajak ngobrol, aku sering
juga menceritakan masalahku kepada dia, dan dari situ aku merasa dekat
dengan nya, dan kebetulan dia juga masih single.
sekarang dia sudah
berdiri di samping ku dan bertanya "sibuk nggak hari ini ??", aku tahu
dia cuma basa basi saja, aku cuma bilang "lumayan…., agak capek
nich…" kataku sambil mengurut pundak ku, rupanya dia menangkap
signalku, dan mulai pindah ke belakang kursi ku, dan langsung menaruh
tangan nya di pundak ku, dan mulai meremas nya dan aku hanya bisa
menahan eranganku. Tangannya berasa mantap di pundakku, dan setelah 10
menit di pundak, tangannya mulai turun ke punggungku, pundak ku sudah
mulai lega, dan dia berkata "yuk kebelakang aja, kan udah nggak ada
orang…….". aku hanya tersenyum, dan sebelum ke belakang aku kunci
pintu, dan ganti tanda "buka" menjadi "tutup".
Waktu aku masuk ke
salah satu ruang praktek yang di situ, Nady telah mengeser pembaringan
pasien ke tengah ruang, dan dia bilang "berbaring saja di sini, lebih
enak daripada duduk di kursi mu". Setelah telungkup di pembaringan itu
tangannya langsung menuju ke pundak dan punggung ku, setelah agak lama
di situ, mulai turun ke betisku, ternyata dia mahir juga dengan
pijatannya. lalu dia berkata "buka saja bajunya biar lebih leluasa
memijatnya" aku kurang lebih tahu apa yang dia mau, dan ini adalah saat
yang aku tunggu tunggu. karena pakaian atas dan bawahku jadi satu maka
aku nggak ada pilihan lain, jadi aku lepas semua, dan terpajang lah
badanku yang langsing dan berkulit kuning langsat, tidak terlalu hitam
atau putih pucat, yang mana aku boleh berbangga karena aku merawatnya
sebulan sekali aku mandi lulur. Juga BH ku, tapi aku sambar handuk
kecil untuk menutupi buah dadaku yang memakai BH ukuran 36C dengan
puting yang menonjol keluar dan berwarna coklat muda. Nady pura pura
nggak ngelihat, tapi aku pergoki dia curi lihat, dan waktu aku lihat
bagian depan celana nya, sudah kelihatan ada tonjolannya. waktu aku
telungkup di atas meja, tangan nya dengan lincah memijit pundak dan
punggung ku. aku merasakan kehangatan minyak kayu putih yang di oleskan
sedikit di tangannya. sembari memijat kita berbincang bincang masalah
kerja, hubungannya dengan bekas teman universitasnya dan mode trend
yang lagi nge in. aku merasa senang di pijit spt ini, krn aku sudah
lama nggak dipijit, dan aku juga tahu dia sedang kesepian, krn baru
putus dengan pacarnya. Untuk membuat suasana lebih menarik aku minta
dia untuk membuka saja bajunya, dengan alasan spy keringatnya nggak
menempel di situ. tujuanku sih cuma mau melihat dadanya yang lapang
itu. waktu dia berbalik aku cepat cepat buka celana dalamku, dan duduk
di pinggir meja periksa, handuk yang tadinya menutupi dadaku aku
lingkarkan dan ikat ke pinggang ku. waktu Nady berbalik aku bisa
melihat expresi wajah nya yang kaget dan benggong, krn tidak menyangka,
akan melihat pemandangan yang spt itu. Sambil tersenyum aku berkata
"kamu nggak keberatan kan mijit dadaku…….." dia masih terbenggong,
dengan terbata bata dia menjawab "dadanya pegel juga ya….." dan aku
sudah ambil initiative untuk turun, dengan satu tangan memeganggi
handuk kecil itu supaya tidak lepas, dan dadaku berasa berguncang
ketika turun dari meja periksa, aku tuntun dia untuk mencuci tangannya,
yang berbekas minyak kayu putih. setelah selesai dengan satu tangan aku
usap dadanya yang lapang itu dengan satu tangan, dan aku mainkan
putingnya juga. Dengan tangan yang sama aku tarik kepalanya dari
belakang spy menunduk sedikit, dan aku bisa mencium bibirnya. dengan
beberapa kecupan kecil aku selipkan tangan ku ke pinggiran celananya,
dan menarik dia supaya mendekat ke meja periksa lagi. Dia bantu aku utk
naik ke meja periksa, kita masih ciuman, tangannya seolah olah dengan
refleks nya sudah ada di dadaku meremas remas kedua buah dada ku.
lidahnya mencari cari lidahku, aku pun nggak mau kalah aku hisap
lidahnya seperti menghisap es lilin. memekku sudah berasa basah, dan
satu tangan ku masih di belakang kepalanya Nady, dan tangan satunya
menggosok gosok memek ku. Dia hanya tersenyum saja ketika aku minta dia
untuk jilatin memek ku, setelah agak lama kita ciuman. dia menundukkan
kepalanya untuk menciumi dadaku, dan putingnya yang sudah berdiri tegak
itu di jilatin dan di hisapnya, dari mulut ku terdengar suara
aaahhhh…………. uuuuuuhhhmmmmmmmm………. ….. ke enakan,
sedangkan tangannya sekarang sudah mengantikan tanganku menggosok memek
ku, yang mana menambah kenikmatan yang sudah lama tidak aku rasakan.
Tidak lama kemudian, tangannya naik lagi untuk bermain main di kedua
buah dada ku dan mulutnya yang mengantikan posisi tangannya sekarang
lidahnya menjilatin pinggiran memekku dan sekali kali menerobos masuk
ke lubang memek ku yang membuat ku berdesah ke enakan. Napas ku menjadi
berat di buatnya, dan tanganku mengacak rambut Nady, sekalian menuntun
kemana mulutnya akan menghisap dan menjilatnya, dan kadang kadang
mengusap usap punggung nya, dan kadang kadang aku garuk punggungnya
dengan kuku ku. ketika di temukan itil ku, di jilat dan hisap itil ku,
sebagai pelampiasan rasa geliku, tanpa sadar aku cakar punggungnya, dan
nggak di sengaja rupanya ada jerawat di punggungnya yang tercakar, dan
Nady pun berteriak dengan keras nya AAAAKKKKHHHHH…………….
Tamara……. jerawatku kamu cakar, aaaahhhh………. sakit
nich……. dan aku buru buru minta maaf, Nady masih mengeliat liat
kesakitan, sambil punggungnya di tempel ke tembok. Aku buru buru minta
maaf sambil mengusap punggungnya, tapi tidak di hirau kan olehnya,
kemudian dia menyambar bajunya, dan pergi keluar ruangan. sekarang
gantian aku yang terbengong bengong. aku tidak bisa mengejarnya, aku
tahu dalam kantor nggak ada orang lagi, tapi aku sedang bugil.
Aku
pikir yah…….. hilang deh…. kesempatan untuk bermain dengan Nady, aku
mulai mengenakan pakaianku, ketika aku sedang mencoba mengaitkan BHku,
dia kembali dengan membawa satu tas kecil, dan berkata "tangan kamu
jahil jerawat gua kegaruk dan sakit sekali" dan aku berkata " maaf donk
jangan marah ya…… yuk kemari lagi ini ada yang nunggu
nich………" sambil menunjuk ke memek ku. "tapi harus pakai
ini………" katanya sambil menunjuk kan tali yang diambilnya dari tas
itu. karena aku merasa bersalah dan memek ku juga sudah gatal maka aku
setuju saja. Aku lihat sepertinya tali untuk panjat tebing dengan warna
keabu abuan. Maka di ikatnya tangan ku di ujung ujung meja periksa, dan
di ganjalnya kepalaku dengan bantal, supaya bisa melihat juga dia
sedang apa katanya. dengan perlahan diletak kan tangannya di lutut ku
sambil tersenyum dia naik ke meja periksa dari arah kaki ku dan
kepalanya mulai menuju dadaku, di cium, dan di jilatin dadaku yang
sebelah, dan dengan tangan satunya meremas dan memilin puting dadaku
yang sebelah. dan suara aaaahhhh………. dan uuhhhmmmm………. saja
yang aku bisa keluarkan dari mulutku. setelah beberapa saat aku minta
dia untuk membuka celananya dan mengeluarkan kontolnya supaya aku bisa
mengisapnya, tapi dia bilang "ntar…. yang ini belum selesai" dan dia
mulai turun ke memek ku lagi dan cium paha bagian dalam, juga gigitan
kecil tak di lewatkan juga, pinggiran memek ku di jilatinnya dengan
perlahan, dengan waktu yang sama bagian atas memek ku, dekat itilnya di
jilatinnya juga, yang membuat aku mengeliat lliat, tapi aku tak berdaya
untuk memegang apa apa karena tangan ku masih terikat di meja. Aku
sudah nggak tahan lagi, maka ku tendang perlahan dia, dengan merengek "
ayo donk…. kontolnya di keluarkan biar aku hisap". Akhirnya di
lepasnya juga celana dan celana dalamnya, dan aku bisa melihat
kontolnya sudah membesar, dan berdiri juga. "Nad, di lepas donk talinya
supaya aku bisa pegang kontol mu…." kata ku, tapi nggak di hiraukan
olehnya. dia naik lagi ke atas meja periksa, berlutut sehingga lututnya
ada di bawah ketiakku, dan kontolnya terayun ayun di depan mulutku.
"tangan kamu nakal jadi mendingan di ikat saja" katanya sambil
mengangkat batang kontolnya, dan lidah ku langsung menjilat buah
pelirnya, dan mengecupnya, ternyata di buah perlirnya bersih, rupanya
telah di cukur oleh Nady, maka aku masukkan satu pelirnya ke mulutku
dan ku hisap perlahan, Nady pun mendesah
hhh…… ke enakan,
masih ku hisap pelirnya spt sedang makan permen chupa chup, tak lama
aku hisap, ku kunyah perlahan, yang membuat desahan Nady menjadi
erangan panjang, "AAAKKKhhhhhh……… Mara……. pegel
aaaakkkhhhhhh……….. jangan stop……. enak Mara………" setelah
ku kunyah agak lama, di tariknya biji pelir dari mulut ku, dan dia
masuk kan kontolnya ke mulutku. Aku tak dapat menahannya karena tangan
ku masih terikat di meja itu, permulaannya aku cuma hisap kepalanya,
setelah beberapa saat masuk setengah dari kontolnya, dan Nady masih
mengocok kontolnya di mulutku, sampai pada akhirnya dapat ku telan ke
seluruhannya. Setelah beberapa saat dia mengocok kontolnya di mulut ku,
di keluarkan kontolnya dari mulutku, dan kini dia membalik kan badannya
sehinggga kontolnya dapat di masukkan lagi ke mulut ku dan dia bisa
jilatin memek ku. lidahnya di keluar masukkan memek ku, yang membuatku
kegelian dan mendesah…… Nady tahu kalau aku ke enakan maka di
hisapnya juga itil ku, yang membuat aku semakin kegelian, dengan
kontolnya di mulutku, aku berusaha memberitahu dia untuk memasukkan
kontolnya ke memek ku, tapi yang keluar cuma "eeeemmhhh……. ontol a
asukan e memek u aaaahh….." aku berasa ada yang masuk, tang ternyata
jari nya dia. jarinya di kocokkan di memekku, dan di hisapnya itil ku
juga. aku sudah tak tahan lagi, "uuuuukkhhhhhh……………….
aaaakhhhhh……………. " dan badan ku mengejang beberapa saat, dan
berasa seperti mau kencing, "cret…cret.. cret.." aku berasa ada yang
keluar dari memekku. Climaks ku telah sampai.
Nady juga berasa badan
ku yang mengejang tadi, maka di cabut kontolnya dari mulut ku dan turun
dari meja periksa, dengan tersenyum dia bertanya "sudah ngecret
ya……. enak nggak ?……." aku hanya tersenym saja, dan jarinya
masuk lagi ke memek ku, berlutut di ujung meja, diangkatnya kedua
kakiku ke pundaknya, dan kemudian dengan perlahan jarinya di masuk kan
ke lubang pantatku, aku berasa sakit "Nad………. jangan Nad…..
sakit……… aaaakkhhh………" sambil ku angkat sedikit pantatku
untuk menghindar, tapi tak di hiraukan oleh Nady, masih juga di
kocoknya lubang pantat ku. Memang lubang pantat ku masih perawan, dan
akupun nggak pernah memainkan nya. "Nad………. dengar nggak sih….
sakit……… aaaakkhhh………" rengek ku, dan aku mulai meronta
ronta. dia turun dari meja, dan di ambilnya botol kecil dan di taruhnya
di perut ku, tulisan di botol "Vaseline" dia naik lagi ke atas meja,
dan di naikkan kakiku ke pundaknya lagi, "Nad….. jangan sakit
lho……" di bukanya tutup botol dan di coleknya salep itu dari botol
dan di oleskan di lubang pantatku, dan jarinya masuk sedikit, seolah
olah mengolesi dinding bagian dalam lubang pantatku itu. "sudah nggak
sakit kan…….. sekarang, rileks saja pantatnya, nanti kan berasa
enak…." katanya sambil tersenyum ke aku. Aku masih berasa ada yang
licin mengocok lubang pantat ku, sekitar 5 menit lubang pantat ku di
kocok dengan jarinya, lalu di cabut jarinya dari situ dan aku berasa
lega, dan kosong. Aku lihat di coleknya salep itu lagi, dan di oles kan
ke lubang pantat ku, dan ada sedikit sisa di usap kan ke kontolnya, dan
dia ambil lagi salep vaseline itu, dan kali ini di oles kan semuanya ke
kontolnya. Kembali jarinya masuk ke pantat ku, kali ini cuma sebentar,
lalu di arahkan kepala kontolnya ke lubang pantatku. kontolnya lebih
besar dari jarinya, itu membuatku panik, dan aku meronta, tanganku
masih terikat di kaki meja, kakiku berusaha menendang Nady, tapi dengan
sigapnya dia amankan kakiku, dan dengan perlahan di masukkan kepala
kontolnya. Aku berasa kepala kontolnya yang besar itu berusaha
menerobos masuk. "Tam… relaks saja ototnya, jangan di tahan, kamu
pasti berasa enak nantinya…….." di cabutnya kontolnya, dan di olesi
salep itu lagi, dengan tersenyum memberi semangat dia berkata "santai
saja….. jangan di tahan". Aku berusaha sesantai mungkin, dan berusaha
tidak memikirkan besar kontolnya. Aku berasa kepala kontolnya dengan
perlahan mulai di masukkan ke lubang pantatku. ternyata benar juga,
kalau aku kendorkan otot ku nggak terlalu sakit. kepala kontolnya sudah
hampir masuk semua, dan dia stop sebentar. "benarkan……. mendingan
sekarang…." dan sekarang mulai digerakkan lagi masuk lebih dalam.
AAaaakkhhhhh……………… Nad……… pelan pelan donk………
sakit…. nngghhhh………. uuhhmmmmm……….." sekarang baru terasa
lumayan, nggak terlalu sakit, dan kocokan Nady dipercepat, tangannyapun
nggak tinggal diam, dadaku di remas nya, putingnya di pilin pilin nya
yang kanan dan kiri bergantian. dia nggak banyak omong, kalau sedang
ngentot. setelah puas main in buah dadaku. jari tangan nya mulai masuk
ke memek ku lagi, dan membuat aku kegelian, dia tahu kalau memek ku
jadi sensitive, makanya memekku di korek korek, pertamanya cuma dengan
satu jari, dan lama lama, dia gunakan dua jari, dan makin basah saja
memek ku di buat nya. Nady akan masukkan jari yang ketiga tapi aku
bilang kalau sakit, dia nggak jadi masukkan, tapi itil ku sekarang yang
jadi sasaran, dan kali ini lubang pantat ku sedang di sumpal dengan
kontolnya, dan itil ku di main in ama Nady lyang membuatku tambah
terangsang saja. dan lagi aku berasa ingin kencing, aku hanya bisa
menahan, sambil mengapit pundak Nady kuat kuat, sampai dia merasakan
tubuhku mengejang selama 30-40 detik, klimaks ku tercapai lagi. Nady
hanya berhenti sebentar, kontolnya masih di dalam lubang pantatku,
sambil tersenyum dia bertanya "klimaks lagi ya………., kok nggak
tunggu tunngu saya…….".
Perlahan di cabut kontolnya dari
lubang pantatku, dia turun dari meja periksa, "lepaskan tangan ku
donk….. kalau sudah selesai, masa saya di ikat di sini terus sampai
senin nanti…" kataku, aku pikir dia mau sudahan.Nady hanya tersenyum
"aku mau kasih kamu yang lebih enak lagi, jangan kaget ya…….."
katanya, dan dia berbalik membelakangi ku, di ambilnya sesuatu dari tas
kecilnya, aku masih belum tahu apa itu. waktu berbalik aku hanya bisa
terbengong saja. ku lihat di kontolnya bergantung satu batangan lagi,
spt penis mainan, Nady menerangkan kalau ini cuma mainan, dia titip
dari teman nya yang datang dari luar negri, bahannya dari karet yang
sudah di olah. dia naik lagi ke meja periksa, dan kaki ku di naikkan
lagi ke pundaknya. "Dy, masukin donk kontol kamu ke memek ku………"
rengek ku, kemudian aku berasa kalau ada yang masuk ke lubang memekku,
"apa itu…. yang masuk ??" tanya ku, "katanya mau di entot pakai
kontolku….. kamu kan bisa lihat yang mainan ada di sebelah
atas…….." sahut Nady. Memek ku sudah basah, jadi kontolnya Nady
nggak perlu di kasih salepnya itu. AAaahhhh………. aku hanya bisa
mendesah, di kocoknya kontol Nady disitu, dan tangannya pun nggak
tinggal diam, mulai gerayangin aku punya dada, wahh…….. rasanya
selangit deh……… setelah 9-10 menit di cabut kontolnya, "kok di
cabut ??" tanyaku, "coba yang baru ah….." jarinya Nady masuk ke memek
ku yang sudah basah ini dan di usapkan lendir dari memek ku ke kontol
mainan nya, dan dia juga usapkan ke kontolnya sendiri.
dengan
perlahan di masukkan kontol mainan itu ke memek ku dan juga kontolnya
ke lubang pantat ku lagi. kali ini sudah mendingan nggak spt yang
pertama kali. aku terasa penuh sekali, ke dua lubangku terisi semua,
Nady mengocok kontolnya secara perlahan dan lambat laun di percepat,
aku pun nggak mau kalah, ku goyang juga pinggulku, sambil mengeliat dan
meronta ronta kegelian, tangan ku masih terikat di ujung ujung meja,
jadi aku nggak bisa memegang apa apa. dan waktu di masukkan kontol Nady
ke lubang pantat ku otomatis kontol mainannya juga ikut masuk ke memek
ku, waktu di kocok rasanya ujung kontol itu bersentuhan di balik
dinding tipis di dalam ku. dari ekspresi mukanya aku bisa melihat kalau
Nady sedang konsentrasi, tapi kontolnya masih mengocok di kedua lubang
ku, tapi tangannya meremas remas dadaku, dan memainkan putingku, tak
lama dia main dengan buah dadaku, dia bilang kalau akan mencapai
klimaks nya, dan aku bilang "tahan dulu sebentar lagi aku juga akan
ngecret juga" lalu aku pindahkan kaki ku ke pinggang nya supaya dapat
mengapit pinggang nya lebih erat. Setelah berhenti sebentar, tapi
kontolnya masih dalam lubang pantat ku, Nady mulai mengocok kontolnya
lagi di lubang pantat ku, dan kontol mainan nya di lubang memekku juga
ikut keluar masuk mengikuti kontolnya. Nady mulai dengan perlahan, dan
makin di percepat, tangannya masih meremas buah dadaku, dan tak berapa
lama aku berasa kalau mau sampai klimaks ku, dan kakiku mengapit
pinggang Nady agak keras, dan dia tahu kalau aku mau ngecret lagi, dan
di percepat juga kocokannya. dari napas nya aku juga berasa kalau dia
juga hampir sampai ke klimiaksnya, akhirnya "Akh…. Akh…. Akh….
ah………….. Naady……. Akh……………" dan Nady pun
berteriak "AAkkkhhhh………… uummmhhhhhhh………. mara enak……
aaahh……………."
aku lepas kan pinggang Nady, dan diapun dengan
lemasnya berbaring di atas ku, dan kaki ku masih mengapit pinggangnya.
kurang lebih lima menit kita berbaring tak bergerak di meja itu lalu
dengan perlahan Nady bangun dan di ciumnya bibirku, dan juga di
belakang telinga ku, aku hanya mengeiat kegelian, lalu dia kembali
mencium bibirku lagi dan ku hisap lidahnya perlahan. setelah itu dia
berbisik "lain kali kalau mau lagi minta aja langsung jangan malu malu"
sambil tersenyum. Dia turun dari meja dan di lepasnya ikatan tangan ku.
dan waktu aku turun dari meja, aku berasa ada yang meleleh dari
selangkangan ku ternyata pejuh Nady keluar dari lubang pantat ku dan
punyaku mengalir keluar dari memek ku. Lubang pantat ku agak sakit utk
beberapa hari. Dan sejak itu aku sering kerja lembur dengan Nady. atau
hanya menemani dia saja jika aku tidak ada kegiatan lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar