Selasa, 17 Mei 2011

gara gara VCD parmo

Ketika saya berada di Australia untuk pertama kalinya, saya
diharuskan untuk mengikuti program untuk memfasihkan bahasa Inggris
saya sehingga saya menjadi lancar dalam berbicara bahasa Inggris.
Ketika saya sedang berada di program bahasa Inggris tersebut, saya
mengenal seorang cewek Jepang yang cantik sekali. Namanya adalah
Kaori Uehada. Suaranya bagus sekali bagaikan penyanyi Jepang asli dan
tubuhnya elok sekali. Kulitnya putih dan berambut panjang. Yang
paling saya sukai darinya adalah dadanya yang kira-kira berukuran 36B
karena setiap kali dia berada di kelas, saya melihat bahwa sebagian
dari payudaranya sempat keluar karena BH-nya tidak cukup untuk
menutupi payudaranya yang terlalu besar.
Perkenalan saya dengan Kaori dimulai ketika jam istirahat, saya
sekedar iseng-iseng menanyakan segala sesuatu kepadanya, tentunya
sekalian saya mempraktekkan bahasa Inggris saya. Kami bercerita
mengenai asal-usul kami bahkan kadang-kadang Kaori menanyakan
mengenai kehidupan seks saya dan hal itu membuat kami bertambah
akrab. Saya dan Kaori sering berjalan bersama-sama dan banyak orang
yang menganggap saya adalah pacar Kaori walaupun sesungguhnya kami
adalah teman akrab saja. Saya dan Kaori sering pergi berduaan ke
sebuah kasino Burswood yang sangat terkenal di sebuah kota di
Australia.
Suatu hari saya berada di apartement sendirian. Saat itu saya masih
tinggal di boarding di universitas saya dan saya masih belum memiliki
banyak teman. Hari itu adalah hari minggu dan saya sedang
membersihkan rumah sekaligus menyetrika pakaian. Ketika saya sudah
menyelesaikan pekerjaan saya dan saya ingin mandi, tiba-tiba saya
dikejutkan oleh ketukan pintu dan saya sangat kaget ternyata Kaori
sudah di depan pintu. Saya mempersilakan Kaori masuk dan Kaori duduk
di sebuah bangku yang cukup sederhana.
Kami bercerita banyak mengenai keadaan negara masing-masing. Ketika
saya sedang asyik menceritakan keadaan Indonesia, Kaori secara tidak
sengaja melihat sebuah VCD yang berada di atas meja belajar saya.
Tiba-tiba dia bangkit meninggalkan saya dan mendekati meja belajar
saya. Setelah itu, dia meminta saya untuk memutar VCD tersebut. Saya
sempat malu dan tidak menuruti kemauannya tetapi dia terus-menerus
memegang tangan saya dan menarik tangan saya serta menyuruh saya
untuk memutarnya. Akhirnya saya menuruti kemauannya dan saya
mengajaknya ke tempat tidur saya karena saya selalu menonton VCD di
komputer yang berada di kamar tidur saya.
Saya kemudian menyalakan Power komputer dan setelah semuanya siap,
saya memasukkan VCD ke dalam CD-ROM dan kami nonton bersama-sama.
Kaori duduk di atas ranjang sementara saya duduk di bangku yang
terletak di dekat komputer. Saat pertengahan film, saya sangat
terangsang dan sekilas saya melihat Kaori yang tengah menyelinapkan
tangannya ke dalam celana dalamnya sambil mendesah-desah. Saya sempat
kaget karena saya melihat Kaori sedang masturbasi sambil menonton VCD
Jepang tersebut. Saya sempat berpikir mungkin dia mengerti maksud
film tersebut tetapi walaupun saya tidak mengerti bahasa Jepang, saya
juga terangsang saat menonton adegan panas di komputer tersebut
apalagi saat itu batang kemaluan saya sudah menegang sehingga orang
yang mendekati saya pasti dapat melihat batang kemaluan saya yang
menegang di dalam celana pendek yang saya pakai.
Kemudian saya mendekati Kaori yang sedang mengelus-elus dirinya
sambil menutup matanya. Saya mulai membuka pakaian Kaori dan saya
kaget bercampur senang karena tidak ada perlawanan dari dalam diri
Kaori dan saya yakin dia juga membutuhkannya karena dia sudah
terangsang hebat. Setelah saya melepaskan seluruh busana Kaori, saya
mulai mendekati liang kemaluannya dan mulai menjilatinya bagaikan
orang kesetanan. Saya tidak memperdulikan komputer yang masih menyala
bahkan suara desahan-desahan dari komputer bercampur desahan alami
dari Kaori membuat saya menjadi bertambah semangat dan menjadi
semakin gila dalam menyedot dan menjilat klitoris Kaori. Saya sempat
merasakan cairan kewanitaan cewek jepang ini membasahi wajah saya
yang sedang asyik mencium dan menjilat-jilat liang kenikmatan Kaori.
Setelah Kaori mencapai masa klimaksnya, giliran Kaori yang menyuruh
saya berbaring dan sekali-sekali Kaori juga menghisap kedua biji
peler saya bergantian dengan gigitan-gigitan kecil. Dan perlahan
turun ke bawah menjilati lubang pantat saya dan membuat lingkaran
kecil dengan ujung lidahnya yang terasa sangat liar dan hangat. Saya
hanya dapat berpegangan erat ke bantal, sembari mencoba menahan
rintihan. Saya dekap muka saya dengan bantal, setiap sedotannya
terasa begitu nikmat sehingga membuat saya seperti di awang-awang.
Nafas saya tidak dapat diatur lagi, pinggul saya menegang, kepala
saya mulai pening akibat dari kenikmatan yang terkonsentrasi tepat di
antara selangkangan saya. Mendadak saya merasa kemaluan saya seperti
akan meledak. Karena rasa takut dan panik, saya menarik pinggul saya
ke belakang. Dengan seketika, kemaluan saya seperti layaknya benda
hidup, berdenyut dan menyemprot cairan putih yang lengket dan hangat
ke wajah dan rambut Kaori.
Saya masih belum puas karena saya belum menikmati liang kenikmatan
cewek Jepang itu, maka saya langsung bangkit dengan penuh gairah dan
tanpa menunggu jawabannya saya segera mengatur posisi badannya. Kedua
kakinya saya angkat ke ranjang. Kini dia tampak telentang pasrah.
Batang kemaluan saya sudah tak sabar lagi untuk mendarat di sasaran.
Namun saya harus hati-hati. Dia masih perawan sehingga harus sabar
agar tidak kesakitan. Mulut saya kembali bermain-main di liang
kemaluannya. Setelah kebasahannya saya anggap cukup, batang kemaluan
saya yang telah tegak sempurna saya tempelkan ke bibir kemaluannya.
Beberapa saat saya gesek-gesekkan batang kemaluan saya di sekeliling
liang kenikmatannya sampai Kaori makin terangsang. Kemudian saya coba
memasukkan perlahan-lahan ke celah yang masih sempit itu. Sedikit
demi sedikit saya maju-mundurkan sehingga makin melesak ke dalam.
Butuh waktu lima menit lebih agar kepala kemaluan saya masuk
seluruhnya. Lalu kami istirahat sebentar karena dia tampak menahan
nyeri dan tiba-tiba keluarlah darah dari dalam liang kenikmatannya
dan saya yakin bahwa itu adalah darah perawannya dan saya bangga
sekali karena saya dapat mengambil perawan cewek Jepang.
Beberapa jam saya menggosok-gosokkan batang kemaluan saya di dalam
liang kenikmatannya, dia menyukainya dan nampaknya dia hampir
mendekati klimaks dan saya sendiri tidak tahu itu klimaksnya yang
keberapa dan begitu juga saya. Saya mempercepat goyangan, lalu saya
menyemprotkan cairan mani saya di dalam liang kenikmatan Kaori dan di
saat yang bersamaan, Kaori berteriak dan saya merasakan batang
kemaluan saya seperti dipijat-pijat oleh liang kenikmatannya dan tak
lama kemudian, batang kemaluan saya seperti dialiri oleh cairan
kewanitaannya. Kemudian saya memeluk Kaori dengan erat sambil mencium
bibirnya dan memainkan lidah saya dalam mulut Kaori.
Kami bermain seharian penuh karena tidak lama setelah permainan kami,
saya menjadi terangsang ketika melihat wajahnya yang seperti wajah
bintang film dan saya tidak perduli walaupun dia sudah berumur 27
tahun dan tentunya umurnya 5 tahun di atas saya. Saya sangat
mencintainya dan sampai sekarang saya merindukan belaiannya. Kaori,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar